Blogger Widgets

Halaman

Senin, 19 November 2012

PROFESIONALISME KERJA

Pengertian Profesi

Profesi merupakan Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan


Nilai moral profesi (Franz Magnis Suseno,1975) :
  • Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
  • Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
  • Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi


  • Pengertian Profesional & Profesionalisme


    Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi.

    Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak.
    Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi.


    Kelompok profesional merupakan :

    kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran -- yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi -- yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.

    Tiga watak kerja seorang Profesional:
    1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.
    2. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.
    3. Kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi

    Sifat – sifat pelaku profesi:
    a. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
    b. Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilan
    c. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

    pengertian profesionalisme

    Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).


    Sikap seorang profesional:
    a. Komitmen tinggi
    b. Tanggung jawab
    c. Berfikir sistematis
    d. Penguasaan materi
    e. Menjadi bagian masyarakat profesional

    Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurut Gilley dan Enggland :
    1. Pendekatan berorientasi Filosofis Pendekatan lambang profesional,pendekatan sikap individu dan pendekatan electic.
    2. Pendekatan perkembangan bertahap individu (dengan minat sama) berkumpul mengidentifikasi dan mengadopsi ilmu membentuk organisasi profesi membuat kesepakatan persyaratan profesi menentukan kode etik merevisi persyaratan
    3. Pendekatan berorientasi karakteristik etika sebagai aturan langkah,pengetahuan yang terorganisir, keahlian dan kompetensi khusus,tingkat pendidikan minimal,sertifikasi keahlian.
    4. Pendekatan berorientasi non-tradisional mampu melihat dan merumuskan karakteristik unik dan kebutuhan sebuah profesi.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar